TAWON
?Tawon
|
||||||||
Tawon biasa dari Eropa, Vespula
vulgaris
|
||||||||
|
||||||||
Subordo
|
||||||||
Apocrita
|
Tawon adalah serangga terbang yang mudah dikenali karena dikenal
suka menyengat bila diganggu dan warnanya yang mencolok pada beberapa spesies. Tawon
termasuk dalam ordo Hymenoptera yang juga beranggotakan semut dan lebah. Tawon atau tabuhan kadang-kadang
dikelirukan sebagai lebah oleh orang
awam.
Di dunia ini ada sekitar 75.000 spesies tawon yang
sudah diketahui manusia dan sebagian
besar dari mereka hidup sebagai parasit dengan menaruh
telurnya di tubuh hewan lain.[1] Tawon bisa
ditemukan di seluruh dunia, kecuali di daerah terlampau panas dan terlampau
dingin.
Anatomi
Anatomi
dari tawon jaket kuning (Yellowjacket wasp).
Tawon - dan
anggota Hymenoptera lainnya - memiliki tubuh yang mudah
dikenali dibandingkan dengan kelas serangga lainnya. Tubuhnya terbagi menjadi 3
bagian utama: kepala, thorax,
dan abdomen (beberapa literatur lain menyebutnya terdiri
dari kepala, metasoma,
dan mesosoma
walaupun maksudnya sama). Ciri khas utama dari anggota Hymenoptera - termasuk
tawon - adalah adanya "pinggang" berukuran ramping yang menghubungkan
bagian dada dengan perutnya (kecuali pada lalat gergaji famili Tenthrenidae)
sehingga tubuhnya bisa menekuk dengan mudah. Beberapa jenis tawon semisal tawon
sarang lumpur dari famili Spechidae bahkan memiliki ruas pinggang yang panjang.[2]
Di kepala tawon
terdapat sepasang mata majemuk,
yaitu mata yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil. Selain sepasang mata
majemuk tadi, tawon juga memiliki 3 buah oselus (mata sederhana) di puncak
kepalanya. Oselus tidak digunakan untuk melihat, melainkan untuk mendeteksi
intensitas cahaya di sekitarnya sehingga mereka bisa tahu
kapan harus memulai dan mengakhiri aktivitasnya.[3]
Tawon juga memiliki sepasang rahang bawah (mandibula) yang bisa digunakan untuk berbagai
aktivitas seperti menjepit benda, mencabut serat kayu, dan bahkan untuk
membunuh serangga lain. Bagian lain yang terdapat di kepala tawon adalah
sepasang antena yang berbuku-buku untuk mendeteksi
rangsangan kimia.
Tawon sebagai
anggota filum Arthropoda tidak memiliki kerangka dalam, namun tubuhnya ditutupi oleh cangkang
luar yang disebut eksoskeleton.
Warna cangkang luarnya bervariasi di mana pada tawon dari familia Vespidae,
tubuhnya berwarna mencolok kuning dan hitam sebagai peringatan bagi hewan
lain agar tidak mengganggunya bila tidak ingin disengat.[4] Tubuh tawon juga nyaris tidak
diselubungi rambut (kebalikan dari lebah
yang tubuhnya diselubungi rambut lebat).
Semua tawon
memiliki sayap (kecuali tawon betina dari famili Mutillidae[2]) berwarna transparan. Sayap ini
jumlahnya 2 pasang dan bergerak seirama di mana jika sayap depan naik, maka
sayap belakang juga ikut
TONGGERET
?Tonggeret
|
||||||||||||||||
Tonggeret tahunan Tibicen
linnei
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Subfamilia
|
||||||||||||||||
Tonggeret adalah sebutan untuk segala jenis serangga anggota subordo Cicadomorpha, ordo Hemiptera. Serangga ini dikenal dari banyak
anggotanya yang mengeluarkan suara nyaring dari pepohonan dan berlangsung lama.
Selain tonggeret, nama lain juga dikenal, biasanya dikaitkan dengan pola suara
yang dihasilkan. Orang Sunda menyebutnya Tongeret, orang Jawa
menyebutnya garengpung atau uir-uir, tergantung suara yang
dikeluarkan.
Serangga ini mempunyai sepasang mata faset yang letaknya terpisah jauh di kepalanya dan biasanya juga memiliki sayap
yang tembus pandang. Bentuknya kadang-kadang seperti lalat yang besar, meskipun
ada tonggeret yang berukuran kecil. Tonggeret hidup di daerah beriklim sedang
hingga tropis dan sangat mudah dikenali di antara serangga lainnya, terutama
karena tubuhnya yang besar dan akustik luar biasa yang dihasilkan dari alat
penghasil suara di bawah sayapnya.
Banyak tonggeret memiliki daur hidup yang
dipengaruhi musim. Di Indonesia, suara tonggeret garengpung yang nyaring akan
muncul di akhir musim
penghujan, saat serangga
ini mencapai tahap dewasa, keluar dari bawah permukaan tanah untuk melakukan
ritual musim
kawin. Uir-uir dewasa
baru keluar dari tanah di awal musim penghujan. Seusai kawin, betina meletakkan
telur di tanah dan serangga ini mati. Tonggeret kadang-kadang dikira belalang atau lalat besar, meskipun mereka tidak mempunyai pertalian
keluarga yang dekat. Tonggeret lebih mempunyai hubungan dekat secara taksonomi dengan wereng dan kutu loncat.
Tonggeret memiliki fase metamorfosa yang
menakjubkan, karena selama 17 tahun ia hidup dalam fase larva, sebelum akhirnya
dalam 3 hari menjadi serangga dewasa dan segera memasuki fase repoduksi.
Beberapa minggu setelah perkawinan Tonggeret akan mati.
Taksonomi
Di dunia ada
sekitar 3.000 spesies tonggeret, meskipun banyak yang belum
dideskripsikan. Tonggeret dikelompokkan dalam dua familia: Tettigarctidae
(di bahas di tempat lain) dan Cicadidae. Ada dua spesies
Tettigarctidae yang telah punah, satu di Australia selatan, dan yang lainnya di Tasmania. Familia Cicadidae dibagi lebih jauh ke
dalam subfamilia Tettigadinae, Cicadinae dan Cicadettinae. Mereka terdapat di
semua benua kecuali Antarktika.
NYAMUK
?Nyamuk
|
||||||||||
|
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera; genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies.
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang; antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai
"Mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil.
Penggunaan kata Mosquito bermula sejak tahun 1583. Di Britania Raya nyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam
sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi) untuk mengisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk
betina perlu mengisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut
yang tidak sesuai untuk mengisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu
genus, Toxorhynchites, tidak pernah mengisap darah. Larva
nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
Reproduksi
Nyamuk mengalami
empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga
peringkat pertama bergantung kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina
saja yang menyedot darah mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya
dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan
nektar bunga. sebab nyamuk betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur
nyamuk membutuhkan protein yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Fase
perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa sangat menakjubkan.
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembap atau kolam yang kering.
Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan reseptor
yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan
kelembapan. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya.
Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik
dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa spesies nyamuk meletakkan
telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari
300 telur.
Selesai itu,
telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode ini,
inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar
dari telurnya semua dalam waktu yang hampir sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai
siklus pertumbuhan ini selesai secara
Ngengat
?Ngengat
|
||||||||
Ngengat Emperor
Gum, Opodiphthera eucalypti
|
||||||||
|
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya termasuk ke dalam Ordo Lepidoptera. Perbedaan di antara kupu-kupu dan
ngengat lebih dari sekadar taksonomi. Kadang nama "Rhopalocera" (kupu-kupu) dan "Heterocera" (ngengat) digunakan untuk memformalisasikan perbedaan mereka. Banyak
usaha telah dilakukan untuk membagi ordo Lepidoptera menjadi kelompok seperti
Microlepidoptera dan Macrolepidoptera, Fenatae dan Jugatau, atau Monotrysia dan
Ditrysia. Kegagalan dari nama ini untuk tetap berada pada penggolongan moderan
karena tidak ada dari penggolongan tersebut merepresentasikan sepasang kelompok monofiletis. Pada kenyatannya, kupu-kupu adalah
kelompok kecil yang muncul dari "ngengat".
Kebanyakan spesies ngengat giat pada malam hari,
namun ada juga yang giat pada petang dan pagi, serta yang giat pada siang hari.
Pengaruh ngengat pada ekonomi
Ngengat dan ulatnya
adalah salah satu hama perkebunan di banyak bagian di bumi. Ulat dari ngengat
gipsi (Lymantria dispar), sebuah spesies invasif menyebabkan kerusakan yang parah
terhadap hutan di amerika Serikat Timur Laut. Di daerah beriklim sedang ngengat
codling menyebabkan kerusakan yang parah terutama pada perkebunan
buah. Di daerah tropis dan subtropis ulat
kubis (Plutella xylostella) mungkin adalah hama tanaman
kubis-kubisan yang paling ganas.
Beberapa ngengat
pada keluarga Tineidae
seringkali di anggap sebagai hama karena larvanya memakan bahan kain seperti baju
dan selimut yang dibuat dari serat alami seperti woll
dan sutra, mereka namun biasanya tidak memakan
material yang dicampur dengan serat buatan. Kapur barus adalah penangkal ngengat yang paling
sering digunakan dan dianggap cukup efektif namun ada kekuatiran akan
pengaruhnya pada kesehatan manusia. Larva
ngengat dapat dibunuh dengan membekukan barang yang mereka serang untuk
beberapa hari pada suhu dibawah -8 derajat selsius. [1]
Ngengat cukup
tahan banting dan lebih tidak rentan pada pembasmi hama dibandingkan nyamuk dan
lalat.
Beberapa ngengat
namun juga berguna dan diternakan seperti contohnya ulat sutera, larva dari ngengat domestik Bombyx
mori. Ulat sutera diternakan untuk diambil kepompongnya. Tidak semua sutra
Kutu busuk
?Kutu
Busuk
|
||||||||||||||||
Cimex
lectularius
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Subfamily Afrociminae
Subfamily Cimicinae
Subfamily Cacodminae
Subfamily Haematosiphoninae
Subfamily Latrocimicinae
Subfamily Primicimicinae
|
Kutu busuk atau bangsat atau kepinding atau tinggi
atau disebut juga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum darah manusia dan hewan
berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia, khususnya
pada tempat tidur. Kutu busuk biasa tinggal dan bertelur di lipatan tempat
tidur atau bantal dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu busuk bisa
menggigit tanpa disadari korbannya, biasanya ia akan agresif pada malam hari.
ia akan menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta
panas pada korbannya. Serangga
Ketonggeng
?Ketonggeng
|
||||||||
Ketonggeng
|
||||||||
|
||||||||
c. 15 genera, > 100 species
|
||||||||
Familia
|
||||||||
Ketonggeng adalah sekelompok hewan beruas mirip kalajengking namun memiliki semacam "cambuk"
di bagian belakangnya, alih-alih sengat. Semua ketonggeng termasuk ke dalam bangsa Thelyphonida. Sebelumnya,
ordo ini digabung bersama Schiyomida membentuk ordo Uropygi. Dalam bahasa Inggris hewan ini disebut "whip
scorpions" (kalajengking cambuk).
Pemerian fisik
Ketonggeng
(theliphonyda)
Hewan ini mudah
dikenali dari warnanya yang gelap, memiliki bagian depan mirip kalajengking
(lengkap dengan sepasang capit di sekitar kepala), namun tidak memiliki
"ekor" dengan ujung sengat seperti kerabatnya itu, ekornya menyerupai
sebuah jarum kecil berwarna coklat. Panjang badannya antara 10 - 15cm Bagian abdomennya (disebut sebagai pygidium)
dilengkapi dengan organ berbentuk cambuk (flagellum) memanjang yang agak kaku.
Ketonggeng
(Whiptail Scorpion / theliphonyda) dikenal juga Vinegaroon (Vinegar = cuka)
karena ketika terancam, dia akan menyemprotkan cairan gabungan dari asam asetat
dan asam oktanoat yang menimbulkan bau seperti cuka. Binatang ini tidak berbisa
dan juga tidak bisa menggigit, hanya bisa mencapit. Bagi manusia tidak
berbahaya sama sekali. Tetapi tetap saja jika terkena capitnya akan terasa
sangat sakit, karena capitnya tergolong kuat. Ketonggeng aktif mencari makan
pada malam hari. Makanan utama ketonggeng pada umumnya adalah serangga, kaki
seribu, kalajengking, dan cacing. Ketonggeng sangat efektif dalam mengontrol
populasi jangkrik dan kecoa.
RAYAP
?Rayap
|
Rayap dalam sarang
di bawah tanah
|
Familia
|
Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea[1][2] (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga
menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut
putih" (white ant) karena kemiripan perilakunya.
Kerusakan kayu akibat serangan rayap.
Sebutan rayap
sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk
berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah
sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap.
Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari
sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga seringkali menjadi
pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati
cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau anai-anai.
Pengendalian Rayap
Suatu hasil
penelitian[3] membuktikan bahwa aplikasi NE efektif
dalam mengendalikan rayap tanah C. curvignathus. Rayap tanah merupakan hama
yang memiliki spesifisitas habitat dan memiliki perilaku yang khas. Koloni
rayap membangun istananya di dalam tanah hingga kedalaman tertentu, bahkan
acapkali terlihat kokoh di atas permukaan tanah. Koloni rayap dalam tanah bisa
berjumlah ratusan ribu hingga jutaan dan dipimpin oleh seekor ratu rayap yang
terlindungi oleh ribuan rayap tentara dalam bangunan kokoh yang tersusun dari
tanah. Habitat dan perilaku rayap ini mempersulit pengendalian rayap dengan
menggunakan pestisida kimiawi karena bentuk dan sifat pestisida tidak
mendukung. Sebaliknya, penggunaan NE untuk mengendalikan rayap sangat efektif
karena mobilitas NE sangat mendukung akurasi pencapaian target hama sasaran dan
habitat NE sesuai dengan habitat rayap. Oleh karena itu, dari hasil penelitian
tersebut terbukti tingginya persen kematian rayap akibat aplikasi NE sangat
signifikan dibandingkan perlakuan kontrol.[4]
LIPAN
Scolopendra sp.
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Lipan atau kelabang (bahasa Inggris: centipede)
adalah hewan arthropoda yang tergolong dari kelas Chilopoda dan
upafilum Myriapoda. Kelabang adalah hewan metameric yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk
hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal.
Persebaran
Organisme yang
kelabang cukup umum dan Anda dapat menemukan mereka di daerah yang diarsir
seperti bagian bawah daun-daun mati dan batu, gua, hutan dan bahkan bagian
dalam rumah. Mereka biasanya ditemukan di banyak daerah iklim dari dunia
seperti padang pasir, pegunungan, hutan dan hutan. Mereka adalah arthropoda
soliter (bila disatukan, Anda melawan dengan kematian salah satu dari dua) dan
malam. Pada siang hari mereka pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah
dan gelap, tetapi jika cuaca terlalu basah atau terlalu kering, mereka mencari
tempat lain, datang untuk berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona
beriklim dunia biasanya lebih kecil (hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembab, yang dapat melebihi 30
cm.
Hubungan dengan manusia
Kelabang
dianggap sebagai hewan berbisa meskipun bisa kelabang kurang mematikan manusia,
tetapi di dapur Thailand dan di beberapa bagian Afrika. Bahkan
pengobatan Cina memotong atau menggunakan bagian dari
kelabang lipan sebagai obat untuk penggunaan oral, meskipun efektivitas
pengobatan ini belum terbukti secara ilmiah.
KAKI SERIBU
?Kaki
seribu
|
||||||||
|
Kaki seribu atau millipede (kelas Diplopoda, sebelumnya juga disebut Chilognatha) adalah artropoda yang memiliki dua pasang kaki per segmen (kecuali segmen pertama di belakang kepala, dan sedikit setelahnya yang hanya memiliki satu kaki). Kaki seribu adalah Ordo dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Myriapoda.[2]
Tubuh hewan ini berbentuk silinder, jumlah
segmennya sekitar 25-100, setiap segmennya hanya mempunyai sepasang kaki dan setiap
abdomen mempunyai lima pasang kaki dan dua pasang spirakel. Hewan ini
berkembang biak dengan bertelur.
Makanan
Umumnya kaki
seribu memakan sisa tumbuhan yang membusuk. Namun ada beberapa spesies yang
tergolong karnivora. Mereka menelan bahan makanan yang ditemui, mengekstrak
nutrisinya, lalu mengeluarkan kembali sisa-sisa yang tidak bisa dicerna. Cara
makan ini tidak berlaku untuk beberapa spesies yang memiliki tipe mulut
penghisap.[3]
UNDUR-UNDUR
Undur-undur dewasa
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Subfamili
|
||||||||||||||||
Acanthaclisinae
Brachynemurinae Dendroleontinae Dimarinae Echthromyrmicinae Glenurinae Myrmecaelurinae Myrmeleontinae Nemoleontinae Palparinae Pseudimarinae Stilbopteryginae |
Undur-undur adalah sebutan untuk kelompok serangga dari familia Myrmeleontidae (kadang-kadang salah dieja sebagai Myrmeleonidae). Di dunia ini diperkirakan ada sekitar 2.000 spesies undur-undur dan mereka tersebar di seluruh dunia, terutama di wilayah bersuhu hangat dan berpasir.[1]
Nama "undur-undur" diberikan pada hewan
ini karena kebiasaan larvanya berjalan mundur saat menggali sarang
jebakan di tanah. Di daerah Barat, hewan ini dikenal dengan nama antlion
(semut singa). Nama itu diberikan karena kebiasaan larvanya yang memburu semut secara ganas dengan cara menggali jebakan di
dalam tanah sehingga dianggap sebagai "singanya
para semut".
Klasifikasi
Undur-undur
memiliki nama famili Myrmeleontidae yang berasal dari bahasa Yunani myrmex (semut)
dan leon (singa) sehingga nama Myrmeleontidae secara harfiah
bisa diartikan "semut singa". Famili Myrmeleontidae sendiri termasuk
ke dalam ordo Neuroptera
yang dalam bahasa Yunani bisa diartikan sebagai "sayap jala" atau
"sayap berurat". Nama itu diberikan karena semua serangga dalam ordo ini memiliki dua pasang sayap
transparan dan berurat.[1]
Anatomi
Undur-undur
memiliki penampilan yang sekilas mirip dengan capung
karena sama-sama memiliki abdomennya panjang dan memiliki dua pasang sayap
transparan berurat pada thoraxnya.
Ia bisa dibedakan dengan capung dengan melihat antenanya yang panjang dan
ujungnya sedikit melengkung, ukurannya yang rata-rata lebih kecil, dan matanya
yang terletak di sisi kepala serta berukuran lebih kecil
dibandingkan mata capung. Undur-undur juga tidak bisa terbang secepat dan
selincah capung karena ia pada dasarnya merupakan penerbang lemah.[2]
Undur-undur
memiliki ukuran yang bervariasi. Jenis undur-undur terbesar di dunia diketahui
berasal dari genus Palpares yang hidup di Afrika
dan rentang sayapnya
LEBAH MADU
?Lebah
madu
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Spesies
|
||||||||||||||
Apis andreniformis
Apis cerana, atau lebah madu timur Apis dorsata, atau lebah madu raksasa Apis florea, atau lebah madu kerdil Apis koschevnikovi, atau lebah asal Kalimantan Apis mellifera, atau lebah madu barat Apis nigrocincta, atau lebah madu asli Sulawesi |
Lebah madu mengumpulkan serbuk sari.
Apis
cerana yang membentuk bola disekeliling dua ekor tawon.
Panas tubuhnya akan membunuh tawon tersebut.
Lebah madu
mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus
Apis,
dari sekitar 20.000 spesies yang
ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu
yang dihasilkan dari nektar bunga.
Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja di koloni
lebah madu.
Lebah madu yang
ada di alam Indonesia adalah A. andreniformis, A. cerana dan A.
dorsata, serta khusus di Kalimantan terdapat A. koschevnikovi.
Sejarah lebah madu
Lebah madu telah
di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang
lalu.
Dalam Islam,
Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An
Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69
tertulis: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
Pembudidayaan
lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara,
Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia.
Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian
dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu
berbentuk silinder dan
SEMUT
Semut sedang
memakan madu
|
Anaksuku
|
|
Semut adalah semua serangga anggota suku Formicidae, bangsa Hymenoptera. Semut memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni. Anggota koloni terbagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Dimungkinkan pula terdapat kelompok semut penjaga. Satu koloni dapat menguasai daerah yang luas untuk mendukung kehidupan mereka. Koloni semut kadangkala disebut "superorganisme" karena koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Meskipun ukuran tubuhnya yang relatif kecil, semut
termasuk hewan terkuat di dunia. Semut jantan mampu menopang beban dengan berat
lima puluh kali dari berat badannya sendiri, dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua
kali dari berat badannya sendiri. Semut hanya tersaingi oleh kumbang badak yang mampu menopang beban dengan berat
850 kali berat badannya sendiri.
Asam format disebut juga "asam semut"
karena semut menghasilkan asam ini sebagai alat pertahanan diri.
Jenis dan penyebaran
Semut telah
menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi.
Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland, dan Hawaii,
mereka tidak menguasai daerah tesebut.[1][2] Di saat jumlah mereka bertambah, mereka
dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.[3]
Beberapa jenis
semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia,
seperti semut
hitam, semut
besar, semut
merah, semut api,
dan semut rangrang.
Lalat
16 spesies lalat
yang berbeda
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Subordo
|
||||||||||||||||
Lalat adalah jenis serangga dari ordo Diptera
(berasal dari bahasa
Yunani di berati dua dan ptera berarti sayap). Perbedaan yang paling
jelas antara lalat dan ordo serangga lainnya adalah lalat memiliki sepasang sayap terbang dan sepasang halter, yang berasal dari sayap belakang, pada metatoraks (kecuali beberapa
spesies lalat yang tidak dapat terbang). Satu-satunya ordo serangga lain yang
memiliki dua sayap yang benar-benar berfungsi dan memiliki halter adalah Strepsiptera. Tetapi, berbeda dengan lalat, halter Strepsitera berada di mesotoraks dan
sayap di metatoraks.
Ordo Diptera
Ordo Diptera
adalah ordo yang besar, diperkirakan mencakup 240.000 spesies nyamuk,
ngengat, agas,
dan lain-lain, meskipun hanya kurang dari setengahnya (sekitar 120.000 spesies)
yang telah dideskripsikan.[1] Diptera adalah salah satu ordo serangga
yang memiliki peranan sangat penting, baik dari segi ekologis maupun
kepentingan manusia (medis dan ekonomi). Diptera, khususnya nyamuk (Culicidae),
adalah penyebar beberapa penyakit, mereka berperan sebagai vektor dari malaria, demam berdarah dengue,
virus Nil Barat, demam kuning, radang otak, dan penyakit menular lainnya.
Anatomi dan biologi
Lalat
daging (Sarcophagidae)
Tubuh lalat
biasanya pendek dan ramping, telah beradaptasi dengan gerakan udara. Tagma
pertama dari lalat, kepala, terdiri atas ocelli,
antena, mata majemuk, dan bagian-bagian mulut (labrum, labium, mandibula,
dan maksila). Tagma kedua, toraks, menahan sayap dan memiliki otot-otot terbang
pada ruas kedua, yang bentuknya membesar. Ruas pertama dan ketiga bentuknya
lebih kecil. Pada ruas ketiga toraks terdapat halter, yang membantu
menyeimbangkan lalat selama terbang. Adaptasi lebih lanjut untuk terbang adalah
pengurangan jumlah ganglion
saraf dan konsentrasi jaringan saraf di toraks, suatu ciri yang paling berbeda
pada infraordo Muscomorpha.[2]
Lalat memiliki
kepala yang dapat begergerak dengan mata dan sebagian besar memiliki mata
majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya, dengan tiga ocelli kecil
di atasnya. Untuk pengendalian arah pandangan, wilayah jangkauan optic
Belalang
?Belalang
|
||||||||
Dissosteira
carolina
|
||||||||
|
||||||||
Familia
|
||||||||
Superfamilia: Tridactyloidea
Superfamilia: Tetrigoidea
Superfamilia: Eumastacoidea
Superfamilia: Pneumoroidea
Superfamilia: Pyrgomorphoidea
Superfamilia: Acridoidea
Superfamilia: Tanaoceroidea
Superfamilia: Trigonopterygoidea
|
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari
tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang.
Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat.
Serangga ini umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat
dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari
belalang jantan.
Dalam Agama Islam, Belalang adalah salah satu dari dua hewan yang apabila
telah terlebih dahulu mati masih dihalalkan untuk dimakan, bersama Ikan [1]
Informasi lain
Sebagai makanan
Walang crispy pedas manis dari Kabupaten
Gunungkidul, Yogyakarta
Kupu-kupu
?Kupu-kupu
& Ngengat
|
||||||||||
Seekor ngengat saturnid
|
||||||||||
|
||||||||||
Suku
|
||||||||||
|
Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Secara
sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan
waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal),
sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu
beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang,
ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan
ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan
pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu
dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat
lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini
belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis
(Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit
jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.
Siklus hidup
Proses metamorfosis
kupu-kupu
Kupu-kupu sedang
mengawan
Banyak
yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya,
kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung
pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan
ada yang mampu menjadi dorman
ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.[1]
Kupu-kupu
bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun
berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis
mampu bertelur
lebih sekali dalam setahun.[2]
No comments:
Post a Comment