Friday, 27 May 2016



UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGURAIKAN KONSEP SOAL CERITA MELALUI KETERAMPILAN BERTANYA DASAR DAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
(PTK Di Kelas III SD Negeri Kebon baru VII Kota Cirebon)

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Diajukan untuk memenuhi Persyaratan kenaikan Pangkat dan Golongan dari Iva ke IVb






















DISUSUN OLEH :
DEWI PRATIWI, S.Pd
NIP. 19610105 198109 2 002





SD NEGERI KEBON BARU VII
JL.VETERAN NO.25 TELP (0231) 209264
KOTA CIREBON
2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabat dan seluruh umat selku pengikutnya.
Pendidikan pada masa kinin selalu dihadapkan beberapa persoalan klasik bahkan kadang beberapa diantaranya terkesan Klise, tidak saja presoalan fisik menyangkut sarana dan prasarana pendidikan yang ditempuh, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pelaksanaan proses pembelajaran siswa di kelas.
Untuk itu diperlukan usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menghadapi setiap masalah dalam proses pembelajaran siswa. Dalam hal ini guru harus berperan seabgai peneliti yang meneliti kondisi dikelasnya untuk dipelajari dan dapat menemuklan masalah, lalu dianalisis kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan Penelitian TIndakan Kelas (PTK). Oleh sebab itu penulis berusaha untuk melaksanakan penelitian terhadap KBM dengan menerapkan konsep dan kaidah yang berlaku dalam PTK demi meningkatkan kemampuan diri dalam memecahkan persoalan di kelas.
Semoga laporan perbaikan pembelajaran ini ada manfaatnya, khususnya untuk penulis.
Cirebon, 02 Agustus 2010
Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.......................................................
B.     Rumusan Masalah ...............................................................
C.     Tujuan Penelitian..................................................................
D.    Manfaat Penelitian...............................................................
BAB II       KAJIAN PUSTAKA
A.    Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.........................
B.     Pengertian Keterampilan Bertanya Dasar.............................
C.     Pengertian Keterampilan Memberi Penguatan......................
D.    Komponen Keterampilan Bertanya Dasar dan Memberi Penguatan
1.      Komponen Keterampilan Bertanya Dasar.......................
2.      Komponen Keterampilan Memberi Penguatan...............
E.     Konsep Soal Cerita Pada Matematika...................................
BAB III     METODOLOGI PENELITIAN
A.    Metode Penelitian.................................................................
B.     Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian...................................
1.      Lokasi Penelitian.............................................................
2.      Waktu Penelitian.............................................................
3.      Subjek Penelitian.............................................................
C.     Prosedur Penelitian................................................................
1.      Siklus I............................................................................
2.      Siklus II...........................................................................
BAB IV          HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian        
B.     Deskripsi Temuan dan Refleksi       
C.     Pembahasan 
BAB V            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan...............................................................................
B.     Saran.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel                                                                                                  Halaman
3.1  Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika.................
4.1 Hasil Penelitian Mata Pelajaran Matematika.............................................
4.2 Nilai Rata – Rata Siklus I dan Siklus II....................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran merupakan interaksi yang dilakukan oleh guru dengan siswa dalam situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Wujud interaksi pengajaran dapat dilakukan melaluli berbagai keterampilan yang menghendaki adanya pertimbangan, keunikan dan keragaman siswa. Pengajaran yang dilakukan dengan berbagai keterampilan bertujuan untuk menciptakan situasi dalam proses belajar mengajar yaitu dapat menyenangkan dan mendukung terciptanya prestasi belajar siswa yang memuaskan. Keterampilan dasar dalam mengajar meruapakn salah satu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan seorang menguasai. Keterampilan dasar dalam mengajar merupakan salah satu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat menguasainya. Penguasaan terhadap keterampilan ini memungkinkan seorang guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran secara efektif. Keterampilan dasar mengajar merupakan faktor yang sangat signifikan dalam menunjang proses pembelajaran maupun interaksi guru dan murid didalam kelas agar pencapai mutu pendidikan dapat terwujud.
Penguasaan keterampilan dasar ini sangat perlu dikuasai oleh guru. Secara umum keterampilan dasar dalam mengajar terdiri dari : Keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, Keterampilan mengadakan variasi keterampilan menjelaskan keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan. Dari delapan keterampilan diatas, maka keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh guru, hal ini bukan berarti keterampilan lain itu tidak penting, akan tetapi keterampilan selanjutnya, sebagai yang dikemukakan oleh Samwali (1998) Bahwa “Keterampilan bertanya diperlukan dalam rangka mengumpulkan, menggali, menginformasikan, dan menyimpulkan informasi bagi kepentingan tertentu yang biasanya sudah direncanakan”. Untuk mengetahui keterampilan bertanya tersebut maka perlu memahami esensi dari pertanyaan – pertanyaan melalui latihan membuat pertanyaan baik dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
Permasalahan yang sering terjadi dikelas diantaranya adalah masalah kondisi kelas yang tidak kondusif, tidak ada semangat dalam menerima pelajaran, tingkat kemampuan anak yang tidak maksimal. Hal ini menjadi salah satu sebab tidak berhasilnya siswa menerima pelajaran yang diberikan guru, dan guru harus mencari akar masalahnya. Penelitian telah melaksanakan tes untuk mengumpulkan data dalam upaya perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Matematika. Hasil yang diperoleh nilai 60 ke atas ada26 siswa dari 26 siswa atau 100% nilai 50 ke bawahsiswa dari 26 siswa atau 0% dengan nilai rata – rata : 71,53.
Berdasarkan latar belakang diatas penelitian perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam mata pelajaran matematika, untuk memperbaiki dan meninggalkan kemampuan siswa secara maksimal. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Siswa Menguraikan Konsep Soal Cerita Melalui Keterampilan.Bertanya Dasar dan Penguatan dalam Mata Pelajaran Matematika di Kelas III Sekolah Dasar (SD)”.
1.      Identifikasi Masalah
Setelah menjalani proses kegiatan belajar mengajar dan menjalani tahapan – tahapan pembelajaran, tampak siswa tidak menguasai materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini tampak dari proses belajar mengajar yang diselenggarakan pada jam sekolah dan hasil ulangan siswa yang rata – rata tidak cukup menggembirakan pada mata pelajaran matematika mengenai soal cerita.
Berdasarkan hal tersebut, penulis meminta bantuan/saran kepala sekolah untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang timbul dalam pembelajaran, antara lain :
1.)    Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dalam mata pelajaran matematika
2.)    Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
3.)    Siswa tidak berani bertanya, walaupun belum memahami materi pelajaran yang disampaikan
4.)    Siswa tidak dapat memahami maksud dari soal yang diberikan guru
2.      Analisis dan Perumusan Masalah
Setelah dapat mengidentifikasi masalah seperti tersebut di atas, penulis berupaya merefleksi kinerja selama ini. dan mendiskusikannya bersama teman sejawat dan kepala sekolah. Lalu dapat diketahui ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kurang menguasai materi yang disajikan oleh guru. Faktor – faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.      Materi Pelajaran dijelaskan dengan tempo yang terlalu cepat, kurang jelas, dan tersedianya sedikit kesempatan untuk berlatih bagi siswa
2.      Metode pngajaran yang digunakan kurang bervariasi
3.      Kurang adanya rangsangan atau motifasi yang diberikan guru kepada siswa
Berdadasarkan hal diatas, kemudian penulis melakukan analisis kembali dengan mempertimbangkan jumlah siswa di kelas, ketersediaan buku sumber pelajaran yang memadai bagi siswa,m lokasi waktu, serta jumlah soal tes yang diberikan. Melalui diskusi dengan teman sejawat. Maka yang menjadi focus perbaikan dalam hal ini adalah bagaimana meningkatkan pengusaan siswa terhadap materi pelajaran melalui keterampilan bertanya dasar dan penguasaan dalam pelajaran Matematika di kelas III sehingga berhasil memuaskan.

B.     Rumusan Masalah
Permasalahan  yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah:”Bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadapmateri pelajaran melalui keterampilan bertanya dasar dan penguasaan dalam pelajaran Matematika di kelas III SDN kebon baru VII?”.
Berdasarkan masalah yang terjadi selama kegiatan pembelajaran di kelas, Peneliti melakukan berbagai upaya perbaikan demi meningkatkan kemampuan penguasan siswa terhadap materi pelajaran antara lain :
a.       Siklus Perbaikan I
Langkah – langkah perbaikan :
1.      Guru merangsang perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran yang akan diberikan dengan memberi sedikit penjelasan pengantaar materi tentang soal cerita yang mengandung perkalian
2.      Merangsang anak untuk bertanya dan merespon pertanyaan – eprtanyaan yang mereka ajukan secara luwes dan antusias untuk menciptakan perasaan nyaman bagi anak dalam bertanya
3.      Memberi pujian kepada anak yang bertanya atau menjawab pertanyaan
4.      Menggunakan alat bantu pelajaran berupa table perkalian
5.      Menjelaskan materi pelajaran tidak terlalu cepat namun lebih banyak memberi contoh dan melibatkan siswa secara langsung dalam mengerjakan soal cerita \Memberikan pertanyaan secara menyeluruh dan merespon pertanyaan yang diajukan siswa
6.      Memberi lebih banyak perhatian dan motivasi pada siswa yang cenderung pasif agar lbih aktif
7.      Mencoba memberikan soal tes formatif dengan waktu yang cukup tersednia untuk siswa mengerjakannya.
b.      SIklus Perbaikan II
Langkah perbaikan :
1.      Memberikan pre tes mengenai soal cerita yang mengandung perkalian
2.      Pengulangan sebagai langkah perbaikan 1 agar lebih mantap
3.      ]Guru mempraktekkan cara menghitung hasil kali dua bilangan dalam soal cerita
4.      Guru memberikan rangsangan atau motivasi agar siswa berani menghitung hasil kali da bilangan dalam soal cerita.
C.     Tujuan Penelitian
Keberhasilan proses pembelajaran siswa dipengaruhi oleh kinerja guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada siswa, oleh karena itu diperlukan keaktifan, kreatifitas dari guru untukd apat memberikan motifasi, inovasi, rangsangan kepada siswa agar mau untuk belajar dengan menyenangkan tanpa ada beban.
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :
a.       Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika tentang soal cerita
b.      Mengolah perencanaan dalam KBM dengan cara penyajian materi pelajaran yang menyenangkan, menggunakan metode yang variatif dan media pembelajaran yang efektif dan mampu melihatkan siswa secara efektif dalam KBM.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai model pembelajaran matematika dalam pokok bahasan ayng sama dan pokok bahasan yang lainnya.
2.      Bagi siswa, dapat menambah wawasan baru tentang model pembelajaran matematika dengan soal cerita
3.      Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi guru – guru dalam melaksanakan pembelajaran sebagai guru bermutu.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran matematika yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) merupakan matematika sekolah yang terdiri dari bagian – bagian matematika yang dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan – kemampuan dan membentuk pribadi anak serta berpedoman kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa matematika SD tetap memiliki cirri – cirri yang dimiliki matematika, yaitu : (1) Memiliki objek kajian yang abstrak (2) memiliki pola piker deduktif konsisten Suherman (2006:55) . matematika sebagai studi tentang objek abstrak tentang saja sangat sulit untuk dapat dipahami oleh siswa – siswi SD yang belum mampu berpikir formal, sebab orientasinya masih terkait dengan benda – benda konkret. Ini tidak berarti bahwa matematika tidak mungkin tidak diajarkan di jenjang pendidikan dasar, bahkan pada hakekatnya matematika lebih baik dianjurkan pada usia dini.
Matematika harus bermanfaat dan relavan dengan kehidupan karena itu pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar harus dirtekankan pada penguasaan keterampilan dasar dari matematika itu sendiri, keterampilan yang menonjol adalah keterampilan terhadap penguasaan operasi – operasi hitung dasar (Penjumlahan, Pengurangan, perkalian dan pembagian).
Dalam pembelajaran matematika terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu (1) matematika sebagai alat untuk menelesaikan masalah, dan (2) matematika merupakan sekumpulan keterampilan yang harus dipelajari. Karena itu dua aspek matematika yang dikemukakan diatas, perlu mendapat perhatian yang proporsional (Syamsuddin, 2003 : 11). Konsep yang sudah diterima dengan baik dalam benak siswa akan memudahkan pemahaman konsep – konsep berikutnya.Untuk itu dalam penyajian topik – topik baru hendaknya dimulai pada tahapan yang paling sederhana ketahapan yang lebih kompleks, dari yang konkret menuju ke yang abstrak dari lingkungan dekat anak ke lingkungan yang lebih luas.

B.     Pengertian Keterampilan Bertanya dasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Keterampilan merupakan “Kecakapan untuk menyelesaikan tugas”. Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Jadi soal keterampilan yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Keterampilan jasmanilah adalah keterampilan – keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohaniah lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan masalah keterampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangkalnya tetapi lebih abstrak, menyangkut persoalan – persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep.
Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) tujuan pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat Tanya atau suruhan yang menuntut respon siswa. Dalam PBM umumnya guru mengajarkan pertanyaan kepadasiswanya cara yang digunakan mempunyai pengaruh dalam pencapaian hasil belajar sehingga keterampilan bertanya dibedakan atas : keterampilan bertanya dasar, mempunyai beberapa komponen yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan, sedang keterampilan bertanya lanjut : lanjutan dari bertanya dasar yang mengutamakan usaha pengembangan kemampuan berfikir siswa.
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Karena metode apapun, tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai dan bagaimana keadaan siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan. karena pertanyaan yang diajukan kepada siswa agar berpengaruh tidaklah mudah. Memberi pertanyaan perlu adanya latihan dari guru – guru. Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya pada situasi yang tepat. Sebab memberi pertanyaan secara efektif dan efisien akan dapat menimbulkan perubahantingkah laku baik pada guru maupun dari siswa. Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasi akan berubah menjadi banyak mengandung interaksi siswa, sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara pasir mendengarkan keterangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasi dalam bertanya, menjawab pertanyaan mengemukakan pendapat. Hal ini akan menimbulkan adanya cara belajar siswa aktif yang berkadar tinggi. Untuk lebih memudahkan guru dalam menggunakan keterampilan bertanya hendaknya seorang guru mengetahui kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya. Hal yang perlud iperhatikan dalam keterampilan bertanya dasar adalah :
1.      Kehangatan dan keantusiasan
Baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun menerima jawaban siswa, sikap dan gaya guru suara, Ekspresi wajah, gerakan badan dan sebagainya. Menampilkan ada tidaknya kehangatan
2.      Kebiasaan yang harus dihindari
1.      Mengulangi pertanyaan sendiri
2.      Menglangi jawaban siswa
3.      Menjawab pertanyaan sendiri
4.      Pertanyaan yang memancing jawaban serentak
5.      Pertanyaan ganda
6.      Menentukan siswa tertentu untuk menjawabnya. AKibatnya anak yang tidak ditunjukan tidak memikirkan jawabannya.

C.    Pengertian keterampilan memberi penguatan
Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkahlakudan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali.Tingkah laku tersebut. Keterampilan memberi penguatan adalah respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik walaupun pemberian penguasan sangat mudah pelaksanaanya, namunkadang – kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.
Pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa tujuan dan manfaat apabila dapat dilakukan dengant epat, yaitu dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi, mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif, menumbuhkan rasa kepercayaand iri siswa itu sendiri, meningkatkan cara belajar siswa aktif, serta mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya seara mandiri.walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaanya, namun dapat pula pemberian penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tidnakan yang dilakukan siswa tersebut, pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal. Hal ini yang perlu diperhatikan dalam keterampilan memberi penguatan adalah.
1.      Hangat dan antusias
Guru dalam memberikan penguatan kepada siswa hendaknya menunjukkan sifat yang baik, menarik dan juga sungguh – sungguh sehingga siswa merasa senang dengan sikap guru diwaktu memberi penguatan. Dalam pemberian penguatan diharapkan guru menunjukkan ekspresi wajah yang menarik, sinar mata yang sejuk, suara yang jelas dan enakd idengar.
2.      Bermakna
Pemberian penguatan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pencapaian keberhasilan siswa dan mempunyai arti bagi siswa yang melakukan perbuatan itu sehingga penguatan dapat diterima siswa dengan senang hati.
3.      Hindari Penggunaan Penguatan Negatif
Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi. Penampilan dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial, karena itu sebaiknya dihindari banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalsiswa menjadi frustasi, Pemberani, hukuman dianggap sebagai kebanggan dan peristiwa akan terulang kembali
4.      Penggunaan Bervariasi
Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun cara dan jenis komponen yang sama misalnya guru selalu menggunakan kata “Bagus” Akan mengurangi efektivitas pemberian penguatan. Pemberian penguatan juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi, mula – mula keseluruhan anggota kelas, kemudian kelompok kecil, akhirnya keindividua tau sebaliknya tidak berurutan
D.    Komponen Keterampilan Bertanya Dasar dan Memberi Penguatan
1.      Komponen Keterampilan Bertanya Dasar
a.       Pengungkapan pertanyaan yang jelas dan singkat
b.      Pemberian acuan
c.       Pemusatan
d.      Pemindahan giliran
e.       Penyebaran (ada perbedaan)
-          Pemindahan Giliran : Beberapa siswa bergilir diminta menjawab pertanyaan yang sama
-          Penyebaran : beberapa pertanyaan yang berbeda disebarkan gilirannya kepada siswa yang bertanda
f.       Pemberian waktu berfikir
g.      Pemberian tuntunan
-          Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan dengan cara lain yang lbeih ssederhana
-          Mengajukan pertanyaan yang lebih sederhana
-          Mengulangi penjelasan sebelumnya yang berhubungan pertanyaan
2.      Komponen Keterampilan Memberi Penguatan
a.       Penguatan Verbal
Penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kita atau kalimat
b.      Penguatan non Verbal
Berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, atau berupa symbol atau benda maupun pengautan tak penuh seperti “Ya, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlud isempurnakan”.

F.     Konsep Soal Cerita Pada Matematika
Pengertian soal cerita dalam mata pelajaran matematika adalah soal yang disajikan dalam bentuk uraian atau cerita baik secara lisan maupun tulisan (Solichan, 2000). Soal cerita wujudnya berupa kalimat verbal sehari – hari yang makna dari konsep dan ungkapannya dapat dinyatakan dalam symbol dan relasi matematika. Memahami makna konsep yang ungkapan dalam soal cerita serta mengubahnya dalam symbol dan relasi matematika sehingga menjadi model matematika bukanlah hal yang sudah bagi sebagian siswa.
Berdasarkan hal tersebut maka masalah (soal cerita) bukan hanya diberikan setelah teori matematikannya didapat siswa, sehingga para siswa hanya belajar untu mengaplikasikan pengetahuan matematika yang didapat, tidak pernah atau sedikit sekali mendapat kesempatan memecahkan masalah yang terkategori sebagai masalah proses . Agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam memahami symbol, operasi dan relasi yang sesuai untuk memecahkan soal cerita, maka guru perlu mendiskusikan “Kata – kata kucni” dalam soal cerita yang sesuai dengan proses penanaman konsep – konsep matematika.
1.      Operasi Penjumlahan
Simbolnya adalah (+) sedangkan kata kucninya yaitu ditambah, digabung, diberi, dikumpulkan, jumlah dari  
2.      Operasi pengurangan
Simbolnya adalah (-) sedangkan kata kuncinya yaitu dikurangi, diambil, diberikan, hinlang, rusak
3.      Operasi perkalian
Simbolnya adalah (x) sedangkan kata kuncinya yaitu kelipatan, digandakan, diperbesar, diperbanyak
4.      Operasi pembagian
Simbolnya adalah (:) sedangkan kita kuncinya yaitu dibagikan dikelompokkan, dipisahkan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik keismpulan bahwa dalam menyelesaikan soal cerita siswa dituntut kemampuan memahami masalah baik dari segi bahasa maupun dari segi matematika, termasuk dalam hal penalaran, komunikasi dan strategi pemecahan masalahnya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu obyek dalam hal ini siswa, menggunakan pendekatan atau model pembelajaran tertentu untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan maka perkembangan dalam setiap kegaitan dapat terpantau

B.     Lokasi, Waktu dan Sujek Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Grogol Kecamatan Gunung Jati Kab. Cirebon Propinsi Jawa Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas III SD Negeri 1 Grogol dasar tersebut merupakan salahs atu sekolah yang berada di Kec.Gunung Jati tepatnya berada di Jalan Olah Raga Desa Grogol Kec.Gunungjati Kab.Cirebon
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 26 Juli 2010 dan pada hari Jum’at tanggal 30 Juli 2010. Adapun rincian waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk mata pelajaran matematika sebagai berikut.

Tabel 3.1
Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika










No comments:

Post a Comment