Hari tlah siang jam
menunjukan pukuklj 13.00 AKupun beranjak nturun dari tempat tidur. Maklum
setelah pulang sekolah aku langsung tidur.”aduh! enak sekali istirahat siangku
ini” ketika aku m elemaskan badan ku aku teringat akan sesuatu. Sore ini aku
ada jadwal latihan bola voli. Namun aku juga ingat bahwa siang ini saya harus
membantu kakakku membuat kandang ayam.”aduh gawat! Membuat kandang tidak
mungkin selesai sore ini” pikirku dalam hati aku harus bagaimana? Tidak lama
kemudian terdengar suara kakku memanggil namaku”Turn.Turno bangun – bangun
kakak menyelesaikan membuat kandang ayam teriak kakakku.
Kakakku adalah seorang
laki – laki dia adlaah kakakku satu – satunya. Dan aku juga mempunyai seorang
adik perempuan bernama Pipit. AKu segera berlari keluar kamar menuju kakakku
yang sedang berada dihalaman rumah.”kenapa kau terlihat bingung begitu ? ayo
cepat bantu kakak !” suara kakku yang terdengar sedikit keras.
Aku pun langsung
membantu kakaku. Jam nsudah menunjukan
pukul 15.00 dan pekerjaanku belum selesai juga akumemberianikan diri berbicara
kepada kakakku.” Kakak sore ini aku ada latihan bola voli” tiba – tiba kakakku
langsung melihat kearahku dengan tatapan tajam akupun tertunduk takut. Namun
tiba – tiba kakakku tersenyum dan berkata kenapa kau tak segera siap – siap
jika benar ingin latihan ini kan sudah sore? Aku pun tersenyum dengan perasaan
tidak pecaya karena bisaanya kakku itu jika ada pekerjaan yang belum selesai
pasti aku tidak boleh kemana-mana. Namun berbeda dengan hari ini. Ah biarkan
saja yang penting sekarang aku harus siap – siap pergi latihan. Stelah mandi
dan sholat aku pun segera bergegas pergi ke tempat latihan yang jaraknya tidak
terlalu jauh dari rumahku.
Diluar rumah aku
tersenyum . diluar rumah aku tersenyum kepada kakakku dan berpamitan., kalau
aku sedang tidak ada dirumah. Setelah tidak berapa lama akhirnya aku pun sampai
ditempat latihan aku segera berlari menuju teman. Temanku yang ternyata mereka
sudah menungguku.”hey turno, cepatlah sedikit.”teriak teman – teman aku. Aku
mempercepat langkahku dan sore itu pun kami latihan dengan sangat bersemangat.
Karena minggu depan kami akan melanjuti lomba antar desa. Hari semakin sore,
latihanpun telah selesai. Tiba – ntiba aku teringat kakaku dengan wajah sedikit
panik. Aku izin pulang terlebih dahulu” hati – hati ya, semoga minggu depan
kita menang” dengan nwajah bersemangat aku mengangkat satu tangan dan kakiku
seraya berkata “itu Pasti “ teman – temanku pun teriak karena melihat tingkah
laku yang konyol akupun langsung berlari pulang. Setelah sampai didepan rumah.
Ternyata kakku sudah tnidak ada. Akupun bergegas masuk ternyata kakku sedang
mengobrol dengan ibu dan bapakku tentang saya yang akan mengikuti lomba. Ibu
dan bapakku langsung melihat kearahku dan serentak berkata “ kalau ini memang
anak pintar” aku pun langsung memeluk orang tuaku dan aku mencium pipi adikku
yang sedari tadi hanya duduk tersenyum nmanis aku j uga tak nlupa
berterimakasih kepada kakakku. Dan aku bertanya” apakah kandangnya sudah
selesai”. Dengan wajah bangga kakakku menjawab “ sudah dong, memanngnya kamu”
kami pun tertawa bersama.
No comments:
Post a Comment