Aku mengenalnya semenjak aku berumur 11
tahun dan semenjak itu aku merasa aneh, endah apa yang aku rasa saat itu, aku
tak megnerti apa yang sedang terjadi saat itu aku seperti orang yang tak tentu
arah, saat aku sadari aku mulai jatuh cinta untuk yang pertama kali. Namun aku
tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku hanya dapat memahaminya
dari sejauhan,aku sungguh jatuh cinta dan cinta yang pertama kali. Rasa ini pun
semakin hari semakin dalam. Setiap hari yang aku ingin hanya memandang
wajahnya. Suatu hari aku melihat tatapan matanya yang begitu membuat hati ini
sejuk yang mampu membuat jantung ini gemetar hingga suatu hari, apa yang aku
takutkan terjadi karena kini dia pergi…pergi tanpa epsan untukku. Kini hanya
aku dan kenangan indah itu. Aku hanya bias mengingat semua tingkahnya senyumnya
dan kebaikannya.
Aku berjalan sendiri meneteskan air mata
kehilangan saat dia pergi dariku, aku tak mampu berkata apapun, aku hanya mampu
menangis saat aku diam menyesali semuanya aku mencoba bertahan dengan senyuman
kali aku mencoba tegar.
Aku mencoba terus untuk menutup mataku,
aku mencoba bahagia dengan apa yang aku miliki saat itu.
Ya allah jaga dia selama dia jauh
dariku. Dalam penantianku ada lelaki dating dengan membawa sejuta cinta, tapi
aku masih ingin diam menungguh cintaku kembali namun kehadirannya membuat aku
ceria seperti dulu tetapi dalam hatiku masih ada nama cinta pertamaku. Aku
hanya tertawa sesaat saja setelah itu kembali menangis. Untuk sementara waktu
sakitku terobati oleh kehadirannya tetapi hanya sebentar dan setelah itu kami
berpisah.
Tahun pun telah berganti namun cintaku
tak pernah kembali tapi aku tetap menunggu dalam ketidak pastian ini. Sampai
suatu hari aku mendapat kabar bahwa dirinya telah mempunyai kekasih. Aku
hancur. Aku tidak bias melihat cintapertamaku bersama wanita lain. Aku menangis
ssejadi – jadinya aku terus menangis, hingga aku tak mampu lagi untuk tersakiti
saat itu karena hatiku sangat sakti saat itu.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku? Namun
aku mencintai punya hatikud engan cintaku sendiri aku mencoba berpaling tapi
selalu gagal, jadinya aku mencintai seorang pria yang sangat aku harapkan bias
menggantikan diaaku harus rela dia bersama wanitanya, namun aku tak seperti
yang aku kita, aku berharap aku mampu tapi aku tak mampu, terlalu rapuh untuk
itu, namun aku tak putus asa,. Aku terus menungguhnya dan berdo’a suatu saat
nanti dia bias mengerti rasaku ini. Beberapa bulan kemudian aku kembali
mendapatkan berita bahwa kini ternyata dia telah sendiri. Aku segera cantik
dari ketarpun aku dan mulai mendekatnya hingga tak lama kemudian dia menembak
aku begitu seneng saat itu ternyata tuhan mendengar dan aku harap ku tak hanya
sia – sia. Sekarang aku dan dia kini telah
menyatukan hati kita, walau aku bukan cinta pertamanya namun aku yakin bahwa
aku cinta terakhirnya.
Selesai
No comments:
Post a Comment