Monday, 1 December 2014

CERPEN - CINTA PERTAMAKU



Aku mengenalnya semenjak aku berumur 11 tahun dan semenjak itu aku merasa aneh, endah apa yang aku rasa saat itu, aku tak megnerti apa yang sedang terjadi saat itu aku seperti orang yang tak tentu arah, saat aku sadari aku mulai jatuh cinta untuk yang pertama kali. Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan. Aku hanya dapat memahaminya dari sejauhan,aku sungguh jatuh cinta dan cinta yang pertama kali. Rasa ini pun semakin hari semakin dalam. Setiap hari yang aku ingin hanya memandang wajahnya. Suatu hari aku melihat tatapan matanya yang begitu membuat hati ini sejuk yang mampu membuat jantung ini gemetar hingga suatu hari, apa yang aku takutkan terjadi karena kini dia pergi…pergi tanpa epsan untukku. Kini hanya aku dan kenangan indah itu. Aku hanya bias mengingat semua tingkahnya senyumnya dan kebaikannya.
Aku berjalan sendiri meneteskan air mata kehilangan saat dia pergi dariku, aku tak mampu berkata apapun, aku hanya mampu menangis saat aku diam menyesali semuanya aku mencoba bertahan dengan senyuman kali aku mencoba tegar.
Aku mencoba terus untuk menutup mataku, aku mencoba bahagia dengan apa yang aku miliki saat itu.
Ya allah jaga dia selama dia jauh dariku. Dalam penantianku ada lelaki dating dengan membawa sejuta cinta, tapi aku masih ingin diam menungguh cintaku kembali namun kehadirannya membuat aku ceria seperti dulu tetapi dalam hatiku masih ada nama cinta pertamaku. Aku hanya tertawa sesaat saja setelah itu kembali menangis. Untuk sementara waktu sakitku terobati oleh kehadirannya tetapi hanya sebentar dan setelah itu kami berpisah.
Tahun pun telah berganti namun cintaku tak pernah kembali tapi aku tetap menunggu dalam ketidak pastian ini. Sampai suatu hari aku mendapat kabar bahwa dirinya telah mempunyai kekasih. Aku hancur. Aku tidak bias melihat cintapertamaku bersama wanita lain. Aku menangis ssejadi – jadinya aku terus menangis, hingga aku tak mampu lagi untuk tersakiti saat itu karena hatiku sangat sakti saat itu.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku? Namun aku mencintai punya hatikud engan cintaku sendiri aku mencoba berpaling tapi selalu gagal, jadinya aku mencintai seorang pria yang sangat aku harapkan bias menggantikan diaaku harus rela dia bersama wanitanya, namun aku tak seperti yang aku kita, aku berharap aku mampu tapi aku tak mampu, terlalu rapuh untuk itu, namun aku tak putus asa,. Aku terus menungguhnya dan berdo’a suatu saat nanti dia bias mengerti rasaku ini. Beberapa bulan kemudian aku kembali mendapatkan berita bahwa kini ternyata dia telah sendiri. Aku segera cantik dari ketarpun aku dan mulai mendekatnya hingga tak lama kemudian dia menembak aku begitu seneng saat itu ternyata tuhan mendengar dan aku harap ku tak hanya sia – sia.  Sekarang aku dan dia kini telah menyatukan hati kita, walau aku bukan cinta pertamanya namun aku yakin bahwa aku cinta terakhirnya.

Selesai

No comments:

Post a Comment