Friday, 9 October 2015

Aktifitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun Litosfer




A.    Aktifitas manusia dalam pemanfaatan batuan penyusun Litosfer
1.      Pengertian Litosfer
Lapisan kulit bumi disebut juga litosfer, istilah litosfer berasal dari kata Litbas = batu dan Sphaira = bulatan, Litosfer merupakan lapisan baru atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi dengan ketebalan kuran glbeih 1.200 km.
Tebal kulit bumi tidak merata, kulit bumi dibagian benua atua dataran lebih tebal dari pada dibawah samudra. Bumi tersusun atas beberapa lapisan sebagai berikut :
a.       Barisfer, yaitu lapisan inti bumi dan merupakan bahan padat yang terseusund ari lapisan nife(niccolum = nikel dan ferrum = besi)  
b.      Lapisan perantara, yaitu lapisan yang terdapat diatas lapisan nife setebal 1.700 km. berat jenisnya rata – rata 5 g/cm3
c.       Litosfer yaitu lapisan yang terletak diatas lapisan perantara dengan ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata – rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas dua bagian :
1)      Lapisan sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsure silicon dan aluminium, termasuk senyawanya dalam bentuk SIO2 dan AL2O3.
Kerak bumi dibagi menjadi dua again, yaitu sebagai berikut :
·         Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan granit pada bagian atasnya dan batuan basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini menempati posisi sebagai benua.
·         Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri atas endapat laut pada bagian atas, dibawahnya terdapat batuan vulkanik, dan yang paling bawah tersusun atas atuan gabro dan periodoit. Kerak ini menempati posisi sebagai samudra
2)      Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas unsure – unsure silicon dan magnesium. Dalam bentuk senyawa SIO2, dan MgO,
Batuan penyusun kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan etamorf. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1.      Batuan Beku
Batuan jenis ini adala hbatuan yang terbentuk karena pendinginan magma pijar yang menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya, terdapat tiga jenis batuan beku.
2.      Batuan Tubit/batuan beku dalam
Batuan tubir terbentuk jauh didalam kulit bumi dan hanya terdiri atas Kristal. Oleh karena pendinginannya lambat sekali, kristalnya berbentuk besar – esar. Contohnya granit
3.      Batuan leleran/ batuan beku luar
Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperaturnya turun cepat sekali.
4.      Batuan korok/batuan beku gang
Batuan ini terbentuk didalam korok – korok atau gang – gang,

2.      Batuan sedimen (batuan endapan)
Bila batuan beku mengalami pelapukan, bagian – bagiannya yang lepas mudah terangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain. Bahan yang mengendap ini disebut batuan sedimen
Berdasarkan perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu sebagia berikut :
1.      Batuan sedimen aeris atau eolis
Pengangkut batuan ini adalah angin, contohnya adalah tanah loess, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun
2.      Batuan sedimen glacial
Pengangkut batuan ini adalah es, Contohnya adalah morena
3.      Batuan sedimen akuatis
·         Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu – batu bersudut tajam yang saling menyatu
·         Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu – batu bulat yang saling menyatu
·         Batu pasir
Berdasarkan tempat pengendapannya, terdapa tiga macam batuan sedimen, yaitu sebagai berikut :
a.       Batuan sedimen lakustrin, yakni batuan sedimen yang diendapkan didanau. Contohnya : tufa danau dan tanah liat danau
b.      Batuan sedimen kontimental, yakni batuan sedimen yang diendapkan dilaut, Contohnya : tanah loess dan tanah gurun pasir
c.       Batuan seidmen marine, yakni batuan sedimen yang diendapkan dilaut, Contohnya lumpur biru dipantai, endapat radiolaris dilaut dalam dan lumpur merah

3.      Batuan metamorf
Batuan jenis ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat, terjadi karena bermacam – macam sebab, anatara lain sebagai berikut :
1.      Suhu tinggi
Suhu tinggi berasal dari magma akibat batuan itu berdekatan dengan dapur magma, sehingga metamorphosis ini disebut metamorphosis kontak, Contohnya marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara
2.      Tekanan tinggi
Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan – endapan yang tebal sekali. Contohnya batu pasir dari pasir
3.      Tekanan dan suhu tinggi
Tekanan dan suhu tinggi terjadi bila ada pelipatan an pergesekan ketika pembentukan pegunungan, sehingga metamorphosis ini disebut metamorphosis dynamo. Contohnya batu asbak, Schist, dan shale
4.      Pemanfaatan Batu Penyusun Litosfer
Batuan penyusun litosfer banyak dimanfaatkan oleh manusia, diantaranya dalah :
1.      Granit, andesit, gabro, dan diorite digunakan untuk membuat dasar dan pondasi jembatan, landasan pacu bandara, jalan raya, pondasi rumah dan landasan rel kereta api.
2.      Obsidian, scoria dan pumice digunakan untuk membuat pataung dan bangunan candi
3.      Liparit, pumice, riolit, dan basalt digunakan dalam bentuk berakal dan pasir kasar, andesit dan diorite digunakan untuk kerkal pengisi cor tiang dan campuran tiang pancang (paku bumi).Breksi, granit fosfir, dan diorite digunakan untuk landasan dak bangunan bertingkat.
4.      Batuan kapur digunakan untuk bahan semen, teraso dan marmer buatan
5.      Antrasit, shale, schist batu sabak dan batu padas digunakan untuk hiasan tembok dan pagar
6.      Tumalin topas, dan kuarsa digunakan untuk membuat perhiasan

B.     Pengaruh Tektonisme terhadap kehidupan
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi seara mendatar atau vertical.
a.       Gerak epirogenetik adalah gerak atau pegeseran lapisan kulit bumi yang relative lambat, berlangsung dalam waktu yang lama, dan meliputi daerah yang luas, ada dua macam gerak epirogenetik, yaitu sebagai berikut :
1.      Epirogenetik positif yaitu gerak turunya dataran sehingga terlihat seakan permukaan air naik.
Contoh :
·         Turunya pulau – pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau – pulau di barat daya Maluku sampai ke Pula Banda)
·         Turunya Muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat terlihat hingga kedalaman sekitar 1.700 meter
·         Turunnya lembah sungai Songo sampai 2.000 meter dibawah permukaan laut
2.      Epirogenetik negative yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air turun
Contoh :
·         Turunnya pulau – pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dair pulau – pulau di Barat daya Maluku sampai ke Pulau Banda)
·         Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat terlihat hingga kedalaman sekitar 1.700 meter
·         Turunya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter dibawah permukaan laut.
3.      Epirogenetik negative yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air turun.
4.      Contoh :
5.      Naiknya pulau Timor dan pulau Buton
6.      Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika
7.      Naiknya Pulau Simeulue bagian utara saat gempa di Aceh pada bulan Desember 2004
b.      Gerak orogenetik adalah gerakan yang relative lebih cepat dari pada gerak epirogenetik.Gerak pembentuk pegunungan. Gerak ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertical dikulit bumi yang menyebabkan berpindahnya letak lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan lipatan dan patahan.
1.      Lipatan
Gerak tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastic berkerut, melipat, dan menghasilkan relative muka bumi berbentuk pegunungan.
Contoh : Pegunungan – pegunungan tua, seperti pegunungan kiral dan alegheny yang terbentuk pada zaman primer. Pegunungan muda seperti rangkaian pegunungan sirkum mediterania dan sirkum pasifik terbentuk pada zaman tersier
Rangkaian pegunungan sirkam mediterania dimulai dari pegunungan Atlas, Alpen, Balkan, Aslamuka, Timalaya, Tindia Belakang, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, sampai Maluku. Disisi lain sirkum pasifik memanjang dari pantai pasifik Amerika, Jepang, Filipina, Papua, Australia sampai Selandia Baru.
Lipatan terbagi menjadi lipatan agerak, lipatan condong dan lipatan rebah. Punggung – punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal.
2.      Patahan
Gerak Tekanan horizontal dan vertical menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak dan patah. Contoh bentuk kulit bumi yang rapuh menjadi retak dan patah. Contoh bentuk patahan adalah tanah turun (Slenk), tanah naik (horst) dan fleksur
Pengaruh tektonik berupa papatahn, pergeseran dan lipatan kulit bumi dapat memberikan dampak positif dan dampak negative diantaranya :
3.      Dampak positif, yaitu naik barang tambang kepermukaan bumi dan terbukanya barang tambang seperti batu bara, bijih besi, tembagah, marmer, bauksit, emas dan perak
4.      Dampak negative, yaitu dapat merusak permukaan bumi seperti jalan, jembatan, wadu, rumah dan bangunan lainnya.

No comments:

Post a Comment