Friday, 18 September 2015

PROSES PRODUKSI BATIK TULIS MOTIF LIRIS



BAB III
PROSES PRODUKSI BATIK TULIS MOTIF LIRIS

3.1 Materi Praktek
Penulis ditempatkan di showroom batik Annur di Showroom batik Annur mendapatkan 2 pekerjaan atau kegiatan yaitu di Showroom dan diproduksi
a.       Kegiatan di Showroom
Selama prakerin penulis diajarkan atau diberi tugas untuk membersihkan showroom setiap hari selama prakerin, selain membersihkan showroom penulis juga diberi tugas untuk merapihkan kain, melayani pembeli, menyetrika baju, cata pengemasan dan merapihkan sisa benang yang ada pada kain.
b.      Kegiatan di produksi
Kegaitan di produksi hanya beberapa hari saja dan hanya mengenal cara membatik, pewarnaan dan cara penjemuran/ nglas. Selama prakerin penulis, disuruh melihat cara membatik dari awal sampai finishing, mulai dari pengecapan sampai dengan pewarnaan

3.2 Dasar Teori
Dalam mengembangkan suatu seni batik harus ada acuannya seperti desain motif batik terutama harus ada pendesain dan pembatik yang handal dan professional terutama untuk pembuatan batik tulis. Dalam system pemasaran (Marketing) harus mempunyai sikap dan mental yang tinggi serta harus bisa merayu pembeli, hal itu berguna agar pembeli tertarik sehingga mendapatkan pelanggan yang banyak dalam pemsaran juga dibutuhkan senyum yang semangat tanpa ada keluhan dari diri sendiri.

3.3 Pemasaran
Dalam kegiatan pemsaran ini meliputi kegiatna – kegiatan, sbb :
-          Menemani pembeli yang sedang memilih kain atau baju batik
-          Menjawab pertanyaan dari pembeli dengan sebisa mungkina tau jika tidak bisa menanyakan kepada karyawan
-          Menunjukan tempat kain atau baju yang pembeli tidak tahu agar pembeli mengetahui apa saja yang pembeli tidak tahu agar pembeli mengetahui apa saja yang dijual showroom
BATIK ANNUR
-          Mengirim baju ke showroom lainnya
-          Melipat kain atau baju batik yang dibeli oleh pembeli lalu dikemas dengan rapih, lalu diletakkan di meja kasir kmenarik hati pembeli supaya pembeli tertarik untuk membeli kain atau baju batik di batik annur.

3.4 Pembuatan batik liris
1.      Batik Liris
Terdapat perbedaan penulisan dan penyebutan motif ini, ada yang menggunakan kata “LIRIS” atau “RIRIS”, namun maknanya sama. Batik motif liris ada yang mengartikan lereng yaitu motif yang mempunyai bentuk dasar garis – garis miring sejajar. Jadi batik motif liris yaitu batik yang motif pokoknya berupa garis – garis miring sejajar. Terdapat motif yang sejenis dengan motif udan liris yaitu motif rujak senthe.
Bedanya yaitu jika motif rujak senthe berlatar hitam, sedangkan motif udan liris ini juga diartikan ujan gerimis atau hujan rintik – rintik, merupakan symbol kesuruburan, kesejahteraan dan rahmat dari tuhan untuk menambah keindahan motif ini biasanya diantara garis – garis tersebut dihiasi dengan motif api, yang berarti kesaktian dan ambisi
2.      Bentuk motif
Bentuk motif uris pada saat sekarang sudah banyak diantaranya oleh komunikasi perancang busana (Fashion designer) motif liris sudah dikombinasi dengan motif lainnya.
3.      Cara pembuatan / produksi
Dalam pembuatan batik harus melalui proses yang sangat harus memerlukan waktu yang sangat lama dan harus berhati – hati serta teliti dalam membatiknya. Proses ini bertujuan untuk menghasilkan batik yang maksimal dan siap dipasarkan
a.      Alat dan bahan
-          Alat yang digunakan dalam membuat batik, yaitu :

1.      Paso / Ember plastic besar
2.      Literan / Gelas ukur
3.      Timbangan
4.      Gawangan
5.      Kompor
6.      Jemuran baju
7.      Pensil
8.      Kertas roti
9.      Pola
10.  Wajan
11.  Drum pelorodan batik
12.  Dingklik
13.  Canting
14.  Sandar
15.  Bok penc

16.  Ucian
-          Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan batik liris, yaitu :
1.      Kain moris polos
2.      Malam / lilin batik
3.      Pewarna batik
b.      Langkah kerja
Berikut proses atau langkah kerja pembuatan batik liris :
1.      Mendesain motif liris dikertas roti
2.      Meto adalah prose menyalin motif batik dari kertas roti kekain yang mendi bahan batik baik mori ataupun sutra
3.      Siapkan alat dan bahan
4.      Panaskan malam pada wajan
5.      Membatik pada kain sesuai dengan motif yang sudah didesain
6.      Mengiseni : membatik atau menebalkan motif pada kain sesuai dengan motif yang sudah didesain / dibuat dengan lilin / malam
7.      Setelah kain sudah dibatik lalu disiapkan pewarna batik yang diinginkan
8.      Campurkan warna yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan warna yang diinginkan
9.      Campurkan warna yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan warna yang diinginkan dengan cara tambahan air secukupnya
10.  Nembok : melumuri bagian batik yang tidak ingin terkena pewarnaan. Biasa proses ini dilakukan pada batik yang multi warna atau pada batik yang dibuat memiliki dasar polos
11.  Celupkan kain yang sudah dibatik kedalam warna yang sudah dicampur dan sudah disiapkan
12.  Rendam kain batik yang sudah diwarnai kedalam air yang mendidih, yang berfungsi untuk menghilangkan malam yang masih menempel dikain batik tadi
13.  Setelah malamnya sudah hilang lalu kain batik, diangkat dan dijemur hingga kering
14.  Setelah kering batik disetrika lalu dilipat

c.       Unsur Pimpinan
 

No comments:

Post a Comment