BAB III
PROSES PRODUKSI
BATIK TULIS MOTIF LIRIS
3.1 Materi
Praktek
Penulis
ditempatkan di showroom batik Annur di Showroom batik Annur mendapatkan 2
pekerjaan atau kegiatan yaitu di Showroom dan diproduksi
a.
Kegiatan
di Showroom
Selama prakerin
penulis diajarkan atau diberi tugas untuk membersihkan showroom setiap hari
selama prakerin, selain membersihkan showroom penulis juga diberi tugas untuk
merapihkan kain, melayani pembeli, menyetrika baju, cata pengemasan dan
merapihkan sisa benang yang ada pada kain.
b.
Kegiatan
di produksi
Kegaitan di
produksi hanya beberapa hari saja dan hanya mengenal cara membatik, pewarnaan
dan cara penjemuran/ nglas. Selama prakerin penulis, disuruh melihat cara
membatik dari awal sampai finishing, mulai dari pengecapan sampai dengan
pewarnaan
3.2 Dasar Teori
Dalam
mengembangkan suatu seni batik harus ada acuannya seperti desain motif batik
terutama harus ada pendesain dan pembatik yang handal dan professional terutama
untuk pembuatan batik tulis. Dalam system pemasaran (Marketing) harus mempunyai
sikap dan mental yang tinggi serta harus bisa merayu pembeli, hal itu berguna
agar pembeli tertarik sehingga mendapatkan pelanggan yang banyak dalam pemsaran
juga dibutuhkan senyum yang semangat tanpa ada keluhan dari diri sendiri.
3.3 Pemasaran
Dalam kegiatan
pemsaran ini meliputi kegiatna – kegiatan, sbb :
-
Menemani
pembeli yang sedang memilih kain atau baju batik
-
Menjawab
pertanyaan dari pembeli dengan sebisa mungkina tau jika tidak bisa menanyakan
kepada karyawan
-
Menunjukan
tempat kain atau baju yang pembeli tidak tahu agar pembeli mengetahui apa saja
yang pembeli tidak tahu agar pembeli mengetahui apa saja yang dijual showroom
BATIK
ANNUR
-
Mengirim
baju ke showroom lainnya
-
Melipat
kain atau baju batik yang dibeli oleh pembeli lalu dikemas dengan rapih, lalu
diletakkan di meja kasir kmenarik hati pembeli supaya pembeli tertarik untuk
membeli kain atau baju batik di batik annur.
3.4 Pembuatan
batik liris
1.
Batik
Liris
Terdapat
perbedaan penulisan dan penyebutan motif ini, ada yang menggunakan kata “LIRIS”
atau “RIRIS”, namun maknanya sama. Batik motif liris ada yang mengartikan
lereng yaitu motif yang mempunyai bentuk dasar garis – garis miring sejajar.
Jadi batik motif liris yaitu batik yang motif pokoknya berupa garis – garis
miring sejajar. Terdapat motif yang sejenis dengan motif udan liris yaitu motif
rujak senthe.
Bedanya
yaitu jika motif rujak senthe berlatar hitam, sedangkan motif udan liris ini
juga diartikan ujan gerimis atau hujan rintik – rintik, merupakan symbol
kesuruburan, kesejahteraan dan rahmat dari tuhan untuk menambah keindahan motif
ini biasanya diantara garis – garis tersebut dihiasi dengan motif api, yang
berarti kesaktian dan ambisi
2.
Bentuk
motif
Bentuk motif
uris pada saat sekarang sudah banyak diantaranya oleh komunikasi perancang
busana (Fashion designer) motif liris sudah dikombinasi dengan motif lainnya.
3.
Cara
pembuatan / produksi
Dalam pembuatan
batik harus melalui proses yang sangat harus memerlukan waktu yang sangat lama
dan harus berhati – hati serta teliti dalam membatiknya. Proses ini bertujuan
untuk menghasilkan batik yang maksimal dan siap dipasarkan
a.
Alat dan bahan
-
Alat
yang digunakan dalam membuat batik, yaitu :
1.
Paso
/ Ember plastic besar
2.
Literan
/ Gelas ukur
3.
Timbangan
4.
Gawangan
5.
Kompor
6.
Jemuran
baju
7.
Pensil
8.
Kertas
roti
9.
Pola
10.
Wajan
11.
Drum
pelorodan batik
12.
Dingklik
13.
Canting
14.
Sandar
15.
Bok
penc
16.
Ucian
-
Bahan
– bahan yang digunakan dalam pembuatan batik liris, yaitu :
1.
Kain
moris polos
2.
Malam
/ lilin batik
3.
Pewarna
batik
b.
Langkah kerja
Berikut proses atau langkah kerja
pembuatan batik liris :
1.
Mendesain
motif liris dikertas roti
2.
Meto
adalah prose menyalin motif batik dari kertas roti kekain yang mendi bahan
batik baik mori ataupun sutra
3.
Siapkan
alat dan bahan
4.
Panaskan
malam pada wajan
5.
Membatik
pada kain sesuai dengan motif yang sudah didesain
6.
Mengiseni
: membatik atau menebalkan motif pada kain sesuai dengan motif yang sudah didesain
/ dibuat dengan lilin / malam
7.
Setelah
kain sudah dibatik lalu disiapkan pewarna batik yang diinginkan
8.
Campurkan
warna yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan warna yang diinginkan
9.
Campurkan
warna yang satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan warna yang diinginkan
dengan cara tambahan air secukupnya
10.
Nembok
: melumuri bagian batik yang tidak ingin terkena pewarnaan. Biasa proses ini
dilakukan pada batik yang multi warna atau pada batik yang dibuat memiliki
dasar polos
11.
Celupkan
kain yang sudah dibatik kedalam warna yang sudah dicampur dan sudah disiapkan
12.
Rendam
kain batik yang sudah diwarnai kedalam air yang mendidih, yang berfungsi untuk
menghilangkan malam yang masih menempel dikain batik tadi
13.
Setelah
malamnya sudah hilang lalu kain batik, diangkat dan dijemur hingga kering
14.
Setelah
kering batik disetrika lalu dilipat
c.
Unsur Pimpinan
No comments:
Post a Comment